Puasa Kristen
Akprilia Eka Setyaningrum
Juni 05, 2015
0 Comments
Puasa bukanlah hal asing bagi kita. Di negara kita, kita bahkan kenal "bulan puasa" buat para saudara kita. Di beberapa budaya tradisional, puasa juga dikenal. Kalau mau melakukan operasi, kita juga harus puasa. Jika kita hanya memandang puasa sebagai semata kegiatan atau ritual gak makan(atau gak minum) selama beberapa waktu, kita mungkin udah luput memahami puasa yang sebenarnya. Alkitab mengatakan puasa itu hal yang baik. Tapi kita perlu tau apa tujuan berpuasa bagi anak Tuhan.
Bagi orang Yahudi, puasa juga adalah tradisi yang amat lekat bagi keseharian mereka. Tapi, mengingatkan soal kecenderungan sebagian orang keliru dalam berpuasa. Puasa bukan dijadiin sarana buat berhubungan lebih dekat dengan Tuhan, tapi justru dijadikan sebagai ajang pamer. Puasa hanya dilihat secara horizontal saja, yaitu dalam hubungan antar manusia. Puasa cuma dijadikan menunjukan kerohanian seseorang. Padahal, sesungguhnya puasa bukan seperti itu. Puasa kalau perlu cukup diketahui oleh orang yang berpuasa dan Tuhan aja. Dan hal ini juga berlaku dalam hal-hal lain seperti berdoa (Mat 6:5) dan memberi (Mat 6:2).
Sesuatu yang semestinya adalah mengenai hubungan antara diri kita pribadi dengan Tuhan justru jadi sesuatu buat dipamerkan kepada semua orang. Puasa, doa, memberi sengaja ditunjukan agar orang tau kalau kita bisa dan udah melakukannya. Sesuatu yang semestinya jadi sarana berhubungan sama Tuhan justru dipake buat nguntungin diri sendiri. Puasa tujuannya cuma bisr kurus, doa hanya ingin keinginan kita dikabulkan, memberi hanya agar kita dianggap murah hati, atau bahkan supaya kita balik diberi. Bukannya hal seperti itu kita gak dapatkan. Tapi "MEREKA SUDAH MENDAPATKAN UPAHNYA". Kalau hal-hal dari manusia yang kita cari, maka itulah yang kita dapatkan. Padahal kita bisa dapatkan dari Tuhan sendiri asalkan kita mau menjaga hati dan motivasi kita tetap murni dan tulus melakukan hal tersebut.
Bangsa Israel, Ester dan Daniel pernah melakukan puasa. Puasa memang bukan hal yang wajib bagi orang kristen. Tapi, kalau kamu mau berpuasa untuk mencari kehendakNya.
1. Tetapkan Tujuan. Tujuan akan membuat kita bersemangat menjalani puasa. Kalau tujuan puasa kita agar kurus, itu namanya diet bukan puasa. Tujuan puasa haruslah sesuai firman Tuhan, contohnya murid Yesus saat menanti turunnya roh kudus, Ester berpuasa saat bangsa Ibrani terancam hendak dibasmi.
2. Jenis puasa. Puasa ada macam-macam, ada yang tidak makan dan tidak minum seperti Ester, ada juga puasa tidak makan tetapi boleh minum seperti Musa (40hari) dan bangsa Israel (7 hari), Puasa Daniel yaitu tidak makan daging atau dengan menentukannya sendiri. Puasa mana yang kamu pilih? itu terserah kamu. Tapi yang jelas jangan jadikan puasa sebagai gagahan, kompetisi atau ajang untuk ngebuktiin diri. Itu bertentangan dengan tujuan puasa yang sebenarnya.
3. Puasa bareng atau sendiri. Keduanya boleh. Puasa bareng biasanya menjadikan kamu lebih semangat karena satu sama lain bisa saling ngingetin. Tapi, yang jelas, sebagaiman yang alkitab bilang, kalau kamu mau berpuasa, cukup katakan itu pada orang-orang yang perlu mengetahuinya aja, gak perlu bikin pengumuman, apa lagi marah saat orang lain ganggu puasa kamu.
4. Porsi gizi yang tepat. Ini sangat diperlukan saat berpuasa kalau perlu berkonsultasi dengan dokter bila perlu.
5. Tetap aktif. Jangan karena puasa lalu kamu hanya tiduran. Jalan-jalan nikmati keindahan ciptaan Tuhan, itu juga salah satu cara Tuhan menyatakan maksudNya pada dirimu.
6. SaTe. Bukan puasa kalau gak ada sate. hah jadi harus makan sate? tidak hahaha, sate=saat teduh. Gunakan waktu puasa untuk membangun keintiman dengan Tuhan. Puasa bukan diet, melainkan memfokuskan diri kita pada Tuhan. Membaca firmannya, memuji Tuhan, dan berdoa supaya roh kita semakin kuat.
ENJOY YOUR FASTING!
Bagi orang Yahudi, puasa juga adalah tradisi yang amat lekat bagi keseharian mereka. Tapi, mengingatkan soal kecenderungan sebagian orang keliru dalam berpuasa. Puasa bukan dijadiin sarana buat berhubungan lebih dekat dengan Tuhan, tapi justru dijadikan sebagai ajang pamer. Puasa hanya dilihat secara horizontal saja, yaitu dalam hubungan antar manusia. Puasa cuma dijadikan menunjukan kerohanian seseorang. Padahal, sesungguhnya puasa bukan seperti itu. Puasa kalau perlu cukup diketahui oleh orang yang berpuasa dan Tuhan aja. Dan hal ini juga berlaku dalam hal-hal lain seperti berdoa (Mat 6:5) dan memberi (Mat 6:2).
Sesuatu yang semestinya adalah mengenai hubungan antara diri kita pribadi dengan Tuhan justru jadi sesuatu buat dipamerkan kepada semua orang. Puasa, doa, memberi sengaja ditunjukan agar orang tau kalau kita bisa dan udah melakukannya. Sesuatu yang semestinya jadi sarana berhubungan sama Tuhan justru dipake buat nguntungin diri sendiri. Puasa tujuannya cuma bisr kurus, doa hanya ingin keinginan kita dikabulkan, memberi hanya agar kita dianggap murah hati, atau bahkan supaya kita balik diberi. Bukannya hal seperti itu kita gak dapatkan. Tapi "MEREKA SUDAH MENDAPATKAN UPAHNYA". Kalau hal-hal dari manusia yang kita cari, maka itulah yang kita dapatkan. Padahal kita bisa dapatkan dari Tuhan sendiri asalkan kita mau menjaga hati dan motivasi kita tetap murni dan tulus melakukan hal tersebut.
Bangsa Israel, Ester dan Daniel pernah melakukan puasa. Puasa memang bukan hal yang wajib bagi orang kristen. Tapi, kalau kamu mau berpuasa untuk mencari kehendakNya.
1. Tetapkan Tujuan. Tujuan akan membuat kita bersemangat menjalani puasa. Kalau tujuan puasa kita agar kurus, itu namanya diet bukan puasa. Tujuan puasa haruslah sesuai firman Tuhan, contohnya murid Yesus saat menanti turunnya roh kudus, Ester berpuasa saat bangsa Ibrani terancam hendak dibasmi.
2. Jenis puasa. Puasa ada macam-macam, ada yang tidak makan dan tidak minum seperti Ester, ada juga puasa tidak makan tetapi boleh minum seperti Musa (40hari) dan bangsa Israel (7 hari), Puasa Daniel yaitu tidak makan daging atau dengan menentukannya sendiri. Puasa mana yang kamu pilih? itu terserah kamu. Tapi yang jelas jangan jadikan puasa sebagai gagahan, kompetisi atau ajang untuk ngebuktiin diri. Itu bertentangan dengan tujuan puasa yang sebenarnya.
3. Puasa bareng atau sendiri. Keduanya boleh. Puasa bareng biasanya menjadikan kamu lebih semangat karena satu sama lain bisa saling ngingetin. Tapi, yang jelas, sebagaiman yang alkitab bilang, kalau kamu mau berpuasa, cukup katakan itu pada orang-orang yang perlu mengetahuinya aja, gak perlu bikin pengumuman, apa lagi marah saat orang lain ganggu puasa kamu.
4. Porsi gizi yang tepat. Ini sangat diperlukan saat berpuasa kalau perlu berkonsultasi dengan dokter bila perlu.
5. Tetap aktif. Jangan karena puasa lalu kamu hanya tiduran. Jalan-jalan nikmati keindahan ciptaan Tuhan, itu juga salah satu cara Tuhan menyatakan maksudNya pada dirimu.
6. SaTe. Bukan puasa kalau gak ada sate. hah jadi harus makan sate? tidak hahaha, sate=saat teduh. Gunakan waktu puasa untuk membangun keintiman dengan Tuhan. Puasa bukan diet, melainkan memfokuskan diri kita pada Tuhan. Membaca firmannya, memuji Tuhan, dan berdoa supaya roh kita semakin kuat.
ENJOY YOUR FASTING!