Peristiwa ini terjadi sekitar 3 minggu yang lalu, awalnya hari itu aku merasa tidak ada yang membuat rusak moodku. Setelah keluar dari kelas berkumpul bersama-sama ke enam sahabatku seperti biasa hari jumat setiap pulang sekolah aku mengikuti kegiatan rokris (Rohani Kristen). Awal kegiatan dari bernyanyi-nyanyi sampai membicarakan kegiatan natal semua berjalan lancar.
Tetapi pada waktu mengikuti pembagian pengisi acara natal. Jantung kami berdetak kencang karena kami tidak mau hanya beberapa yang dipilih. Tetapi Imelda sudah mengikuti vocal grup dan Ronauli mengikuti drama jadi tinggal berlima termasuk aku. Awalnya yang terpilih mengikuti pembacaan alkitab itu Alicia, Aku, Melati, Betty, Regina. Ternyata kita semua mengikuti pengisian acara itu. Ada yang niat ikut dan ada yang tidak.
“Tya, aku gak mau ikut pembacaan alkitab males. Maunya ikut paduan suara aja” keluh Melati karena tidak mau terpilih untuk membaca alkitab.
“Iya males banget nih” jawabku.
Setelah terpilihnya kami dibagilah pembacaan alkitabnya. Aku dan sahabatku disuruh menghafal ayat alkitab tersebut. Bu Magda menyuruh kami menampilkannya dan dibuatnya barisan penampilan itu. Aku dan sahabatku sudah selesai membaca dan yang terakhir Regina.
“Yohanes 3:15 karna begitu besar kasih Allah akan dunia” seketika Regina membaca diputus oleh bu Magda.
“Pake gayalah” komentar Bu guru. Seketika Bu guru menarik Regina dan menggantikannya dengan Aku.
“Akprilia sama Regina di tukar ayatnya. Ayo baca Akpril” kata Bu guru.
Aku mulai membaca ayat tersebut tetapi aku tidak memakai gerakan itu.
“Pake gaya dong” Bu guru terus merayuku supaya Aku memakai gaya.
“Masa ayat gini doang pakai gaya sih, lagi pula cuma Aku sendiri yang memakai gaya anak yang lain tidak memakai gaya” keluhku dalam hati.
“Ayo coba sekali lagi pake gaya” suruh Bu guru.
Aku memulai mebaca lagi tetapi cuma di bagian depan Aku memakai gayanya. Bu guru pun berkomentar lagi.
“Kan itu ayatnya Regina bu masa saya sih” keluhku
“Greta bisa gak?” Tanya Bu guru ke Greta
“Gak gak bu saya gak bisa” tolak Greta dengan tidak mau menerima tawaran itu
“Alicia bisa kan?” Tanya Bu guru kepada Alicia
“Gak bu saya juga gak bisa bu” jawab Alicia dengan menolaknya
“masa gak ada yang bisa! entar Ibu kurangin nilainya”.
Tidak ada satu pun yang mau membaca ayat hafalan itu karena dengan memakai gaya, anak-anak gak ada satu pun yang mau dengan tawaran tersebut.
Ketika semua sudah diperbolehkan untuk pulang aku dipanggil untuk dekat ke Bu guru, Bu guru merayuku supaya membaca alkitab itu dengan menggunakan gaya.
“Akprilia, coba nak kamu ulangin tapi pake gaya” kata Bu guru
“Saya gak bisa bu, yang lain aja bu. Kan ayat itu punya regina bu” jawabku
Aku tetap gak mau kalau memakai gerakan, cuma Aku sendiri juga yang memakai gerakan itu. Aku mulai berkumpul bersama-sama sahabatku dengan tampang muka yang moodku rusak. Oh iya kalau sama teman atau sahabat dipanggil Tya, kalau guru Akprilia.
“Tya ayo main recorder” sahut Melati dan Regina
“Udah Tya lupain aja yang tadi” kata Alicia supaya aku tidak teringat tentang yang barusan terjadi. Aku hanya terdiam tidak menjawab kata mereka tadi, karena Aku masih teringat kejadian tadi. Ada aja setiap itu yang membuatku badmood.
Seminggu setelah kejadian kemarin bertemu hari jumat lagi seperti biasa rokris. Latihan pengisi acara natal pun dimulai.
“Re, ntar kalau itu jangan ingatin pakai gaya ya” bisikku terhadap Regina
“Iya Tya tenang aja” jawab Regina
“Akpril, jangan lupa gayanya ya” sahut Bu guru
Gumamku dengan kesal, kenapa dia ingat tentang minggu lalu itu.
Ketika maju Aku cuma memakai gerakan sedikit. Gak ada mau juga kalau disuruh memakai gerakan itu seperti pendeta. Tapi kan kita cuma baca bukan untuk berkotbah emang mau jadi pendeta?
Ketika itu juga Imelda disuruh untuk menjadi Maria dalam tampilan drama, Ronauli pun juga.
“Bu guru mah bisanya maksa ini itu” dengan nada kesal Imelda berbicara itu
“Sabar mel” kata Alicia dengan menenangkan amarah Imelda
“Dari pada kita kepilih drama mending kita langsung pulang aja” pinta Alicia kepda Aku, Regina, supaya tidak terpilih untuk drama
“Ayo cepetan keburu kita disuruh” kata Melati
Kami duduk di dekat gerbang menunggu Imelda dan Ronauli untuk pulang.
Keluarlah Betty bersama Ronauli dan Imelda.
“Betty, Kamu ikut drama?” Tanya Regina dengat kaget
“Iya, tadi kalian ninggalin aku sih” jawab Betty dengan kesal
“Kita kirain kamu udah pulang” jawab Regina
Sehabis mereka keluar, kami pulang dengan kesal karena yang tadi terjadi.
Hari selasa mata pelajaran Bu guru, ketika itu juga Bu guru menyuruh menampilkan pembacaan alkitab lagi.
“males banget deh” keluhku dalam hati
“Ayo Akpril coba lagi” kata Bu guru
“Gak bu gak ah malu” jawabku
“Shelvi coba” tanyanya kepada Shelvi
“Gak bu saya gak bisa yang lain aja bu” jawab Shelvi
“Coba dululah” rayu Bu guru
“Akpril, coba panggil Regina. Liat dulu siapa yang lagi mengajar” suruhnya
Aku mengajak Alicia supaya menemaniku ke kelasnya Regina
“Udah sendiri aja sana” sentaknya
Ketika Aku ke kelasnya ternyata Regina lagi mata pelajaran IPA.
“Lagi di jelasikan tentang IPA bu” jawabku sehabis dari kelas Regina
“Oh ya sudah” jawab Bu guru
Setelah lama yang aku mau akhirnya Bu guru berubah pikiran dan sepertinya tidak jadi memakai gaya karena anak-anak tidak pada mau. Aku dan Regina diganti ayat hafalannya. Sepertinya Shelvi disuruh untuk menggunakan gerakannya, padahal aku tau dianya tidak mau.
-selesai-
Selasa, 14 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar